Salah satu ciri makhluk hidup adalah mampu tumbuh dan
berkembang. Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume atau ukuran (jumlah,
massa, berat, tinggi, panjang, luas, tebal). Pertumbuhan bersifat ireversibel
(tidak dapat balik). Merupakan hasil dari proses pembelahan sel. Pertumbuhan
dapat diukur secara kuantitas, misalnya kilogram, centimeter, dan mililiter.
Perkembangan
adalah proses spesialisasi (mempunyai sifat dan fungsi tertentu yang berbeda dengan
yang lain) sel-sel menuju struktur tertentu. Perkembangan diukur secara
kualitas, misalnya tingkat kedewasaan atau kematangan.
Pertumbuhan
pada tumbuhan
Pertumbuhan
tanaman sering diidentifikasi pada tinggi batang, panjang akar, luas permukaan
daun, berat kering tanaman, dan lain-lain. Pertumbuhan tanaman terjadi terutama
pada jaringan meristem, yaitu jaringan yangsel-selnya selalu aktif membelah
secara mitosis. Peristiwa ini tampak pada ujung batang, ujung akar, dan
kambium. Khusus pada tumbuhan monokotil, jaringan meristem terdapat pada
pangkal masing-masing ruas (tepat di atas buku-buku) batang. Ada 3 jenis
meristem, yaitu meristem primer, meristem sekunder, dan meristem interkalar.
Alat yang digunakan untuk mengukur pertambahan tinggi batang adalah
auksanometer.
Ada dua tipe
pertumbuhan pada tanaman:
- Pertumbuhan primer, merupakan pertumbuhan yang menyebabkan pemanjangan akar dan batang. Pertumbuhan ini terjadi pada embrio, ujung batang, dan ujung akar. Jaringan yang berperan dalam pertumbuhan ini adalah meristem sekunder.
- Pertumbuhan sekunder, merupakan pertumbuhan yang menyebabkan pembesaran batang maupun akar. Jaringan yang berperan dalam pertumbuhan ini adalah meristem sekunder atau biasa dikenal dengan kambium. Pertumbuhan sekunder hanya ditemui pada tumbuhan dikotil karena memiliki kambium. Akibatnya, batang tanaman dikotil dapat terus membesar (misalnya pohon jati), sedangkan tanaman monokotil tidk dapat terus membesar (misalnya pohon kelapa).
Gambar 1.
Perbedaan penampang melintang batang monokotil dan dikotil
Faktor-faktor
yang memengaruhi pertumbuhan tumbuhan
A. Faktor
dari dalam tumbuhan (internal)
- Faktor genetik, gen dalam inti sel berperan dalam mengendalikan semua metabolisme sel. Bentuk, struktur, fungsi, dan aktivitas sel ditentukan oleh ekspresi gen. Akibatnya, sifat tanaman yang satu dengan yang lain tidak ada yang sama karena susunan gen yang berbeda-beda.
- Hormon/ phytohormon, merupakan senyawa organik yang disintesis oleh sel dan disekresikan ke tumbuhan pada bagian yang lain. Contoh hormon tumbuhan:
- Auksin (IAA = Indol Acetat Acid). Hormon ini ditemukan di ujung koleoptil atau ujung batang dan akar. Fungsi dari hormon ini adalah mendorong pemanjangan batang/ pucuk, merangsang pertumbuhan akar adventif pada batang/ stek batang, dan memacu dominasi tunas apikal/ tunas diujung batang. Hormon ini “takut” dengan sinar matahari sehingga memunculkan arah pertumbuhan batang yang bengkok.
Gambar 2.
Pengaruh cahaya matahari terhadap auksin ujung batang
- Giberelin (GA = Giberelin Acid). Ada beberapa fungsi hormon GA yaitu memacu pertumbuhan batang, merangsang perkecambahan biji dan tunas, merangsang pembentukan bunga, dan merangsang perkembangan buah tanpa biji (partenokarpi).
- Sitokinin. Hormon sitokinin merangsag proses pembelahan sel (sitokinesis). Ada beberapa fungsi sitokinin, diantaranya adalah memacu pembelahan sel, metabolisme, dan pembentukan organ, memacu perkembangan kuncup samping, memacu pembesaran sel pada kotiledon dikotil, dan menunda penuaan tanaman.
- Asam absisat (ABA). Hormon ini merupakan hormon jenis penghambat pertumbuhan. Hormon ini berfngsi untuk memacu pengguguran buah dan daun, menyebabkan dormansi, menghambat sintesis RNA, memacu produksi amilum yang akan disimpan, dan memacu penghasilan gas etilen.
- Gas etilen. Etilen merupakan senyawa berbentuk gas/ uap yang dihasilkan dari buah yang sudah matang. Gas etilen menghambat produksi auksin, mempercepat pematangan buah, serta menyebabkan daun dan bunga mudah gugur. Bau dari gas inilah yang merangsang serangga lalat rumah mengerumuni buah yang sudah tua.
B. Faktor
dari luar tumbuhan (eksternal)
1.Nutrisi
(zat hara)
Seperti
halnya makhluk hidup yang lain, tumbuhan juga memerlukan makanan untuk
pertumbuhan. Ada 2 jenis nutrisi yang diperlukan, yaitu:
- Makroelemen (unsur yang diperlukan dalam jumlah besar): Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Sulfur (S), Phospor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), dan Magnesium (Mg).
- Mikroelemen (unsur yang diperlukan dalam jumlah sedikit): Besi/ Ferrum (Fe), Klorin (Cl), Mangan (Mn), Tembaga (Cu), Seng (Zn), Molibden (Mo), Boron (Bo), dan Nikel (Ni).
2. Air
Fungsi air
yang utama adalah sebagai bahan fotointesis. Air akan mengalami proses
fotolisis (pemecahan air/ H2O menjadi hidrogen dan oksigen) di dalam
klorofil daun. Selain itu, air berfungsi untuk mengaktifkan enzim-enzim saat
perkecambahan (germinasi) biji dan sebagai pelarut zat-zat hara yang ada di
dalam tanah sehingga bisa diangkut masuk ke dalam tubuh tumbuhan.
3. Cahaya
Tiap
tumbuhan memerlukan intensitas cahaya yang berbeda-beda. Meskipun demikian,
semua tumbuhan memerlukan cahaya untuk proses fotosintesis. Sumber cahaya utama
berasal dari matahari. Cahaya matahari akan digunakan untuk mengaktifkan
klorofil. Warna cahaya yang digunakan untuk fotosintesis adalah warna merah dan
biru. Tanaman yang kekurangan cahaya matahari akan mengalami kelayuan dan daun
berwarna kuning. Peristiwa ini disebut etiolasi.
4. CO2/
karbondioksida
Karbondioksida
diperlukan tumbuhan dalam proses fotosintesis. Ada 2 tahap fotosintesis yaitu
reaksi terang dan reaksi gelap. Pada saat reaksi gelap, dibutuhkan
karbondioksida dalam jumlah banyak untuk menghasilkan produk akhir fotosintesis
yaitu amilum.
5. Suhu dan
kelembaban
Setiap tumbuhan memiliki tingkat suhu dan kelembaban yang berbeda-beda
agar bisa tumbuh dengan optimal. Suhu dan kelembaban berpengaruh terhadap
aktivitas kerja enzim dan membuka atau menutupnya mulut daun (stomata). Pada
umumnya, jika suhu terlalu tinggi dan kelembaban rendah, maka stomata akan
menutup untuk mengurangi penguapan air dari tubuh tumbuhan. Sebaliknya, jika
suhu terlalu rendah dengan kelembaban yang tinggi, maka stomata akan membuka
sehingga tumbuhan tidak kelebihan air.Sumber : http://belajarsains.net/proses-pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-tumbuhan/
STMIK SUMEDANG
Kelompok 6 :
Kelas : TI-IID
Kelas : TI-IID
Anggota : 1. Rani Rahmawati (A2.1600119)
2. Riky Febryanto (A2.1600125)
3. Rinny Iriani DwiPutri (A2.1600126)
4. Rizal Galuh Gumilang (A2.1600128)
5. Yogi Sugiana (A2.1600144)
6. Cecep Suryana (A2.1600032)
7. Sholihin Prasetyo (A2.1600131)
0 komentar:
Posting Komentar