Selasa, 14 Maret 2017

Penemuan Radio Aktif dan Sinar Radio Aktif





Unsur /zat radioaktif adalah zat yang secara spontan memancarkan sinar/radiasi. Sinar yang di pancarkan disebut sinar radio aktif

Sebelum belajar tentang radioradio aktif, masih ingatkah kalian tentang penyusun suatu atom ? atom tersusun dari eletron yang mengelilingi inti atom. Proton dan neutron menjadi partikel penyusun inti atom yang di kenal dengan sebutan nekleon.



Atom dari suatu unsur memiliki jumlah proton yang sama. Atom memiliki jumlah proton sama tetapi  memiliki jumlah neutron berbeda. Di sebut isotop. Isotop isotop unsur memiliki sifat kimia yang sama. Perbedaannya terletak pada sifat fisik berkaitan dengan massa atomnya.

Sering kita temua unsur dengan jumlah proton berbeda tetapi memiliki jumlah neutron berbeda. Unsur unsur demikian disebut isobar. Selanjutnya apa yang dimaksut dengan unsur radioaktif ? bgaimana ia di temukan ? simaklah baik baik uraian berikut.

                                                  

a. Wiliam wolfgang rontgen (1895)

Penelitian tentang radioaktif di awali dari penemuan wiliiam wolfgang rontgen pada tahun 1895 ia mendeteksi sinar-X  fluorasensi yang di timbulkannya dari bahan – bahan tertentu dan ia juga mendorong para ilmuan mempelajari sinar – sinar berenergi tinggi.



b. Antoine henry becquerel (1896)

Antoine henry becquerel pada tahun 1896, melakukan percobaan kebalikan dari apa yang di lakukan oleh rontgen. Ia ingin mengetahui apakah sinar – X dapat di hasilkan oleh bahan fluoresen yang distimulasi dengan intensitas tinggi. Dalam percobaannya ia meletakkan garam uranium pada pelak potografik yang dilapisi kertas hitam, kemudian di sinari dengan cahaya metahari. Setelah di cuci mendapatkan pelat tersebut berkabut. Berdasarkan hasil penyelidikannya fluoresen, melainkan radiasi dari uranium itu sendiri.radiasi yang dipancarkan mempunyai daya tembus yang tinggi. Selanjutnya, unsur yang dapat menimbulkan radiasi di sebut unsur radioaktif dan sinar yang di pancarkannya disebut sinar radioaktif



c. Marie curie (1898) dan piere curie(1898)

Pada tahun 1898, marie dan piere curie menemukan fenomena yang sama dengan yang di temukan oleh becquerel pada picthblende, tetapi energinya lebih tinggi. Dari fenomena tersebut merie dan piere curie menemukan unsur polonium, radium,thorium sebagai unsur yang dapat memancarkan energi  ( radiasi ) yang tidak di pengaruhi oleh sifat kimia ataupun sifat fisis dari unsur tersebut. penelitian ini terus berkembang, tidak hanya terbatas pada radionuklida  (unsur radioaktif) alam saja, tetapi juga dalam pembuatan radionuklida buatan .



d. Ernest rutherford dan frederick  soddy (1898)



Pada tahun yang sama Ernest rutherford dan frederick  soddy menemukan adanya unsur   radon yang dapat memancarkan radiasi seperti sinar- X, tetapi sinar radiasinya berbeda dengan sinar – X. dari percobaannya  Ernest rutherford dan frederick  soddy menemukan tiga jenis sinar yang dipancarkan oleh bahan radioradioaktif. Ketiga sinar tersebut dinamakannya sinar alfa (α), sinar beta (β), dan sinar gama (γ). Ketiga sinar radiasi itu selanjutnya di sebut sinar radioaktif.

Ketiga sinar radioaktif tersebut mempunyai karakteristik ( ciri khas ) yang berbeda beda sinar α tidak dapat menembus lempeng logam dengan ketebalan kurang dari 100cm, sedangkan sinar β dapat menembus lempung logam setebal 100cm, daya tembusnya sampai 100 kali lebih kuat dari pada sinar α. Sinar γ memiliki daya tembus lebih kuat, bahkan dapat menembus lempengan timbel sampai beberapa cm. pengamatan Ernest rutherford terhadap pangaruh medan listrik terhadap ketiga sinar radioaktif tersebut menunjukkan bahwa sinar α bermuatan positif, sinar β bermuatan negatif, dan sinar γ merupakan suatu gelombang elektomagnetik berenergi tinggi yang tidak bermuatan.

   Untuk mengetahui lebih jauh tentang ke tiga sinar radioaktif tersebut , Ernest rutherford menampung masing masing sinar tersebut dalam ruang kaca yang tidak tertembus sinar itu, dan kemudian mengamati spektrumnya. Dari pengamatannya itu ternyata perbandingan massa dan muatan serta spektrumnya sesuai dengan perbandingan massa dan muatan serta spektrum dari ion He2+, maka di simpulkan bahwa sinar α merupakan inti helium. Dengan cara yang sama di simpulkan bahwa sinar β merupakan eletron.







Berdasarkan proses pembentukannya di alam, radionuklida dapat di kelompokkan menjadi :

Ø  Radionuklida alam primer

 Nuklida ini terbentuk secara alamia, bersifat radioaktif, dan mempunyai waktu paruh yang panjang sehingga sampai sekarang masih di temukan.

Ø  Radionuklida alam sekunder

Nuklida radioaktif ini terbentuk secara alamia dari hasil peluruhan radionuklida alam primer.

Ø  Radionuklida alam terinduksi

Radionuklida ini secara terus menerus terbentuk di alam. Meskipun mempunyai waktu paruh yang relatif pendek, nuklida ini selalu di temukan di alam dengan kelimpahan tertentu

Ø  Radionuklida buatan

Radionuklida ini merupakan hasil transmutasi inti di laboratorium melalui reaksi inti.



 STMIK SUMEDANG
 Kelompok 6 :
 Kelas        : TI-IID

 Anggota   : 1. Rani Rahmawati (A2.1600119)

                    2. Riky Febryanto (A2.1600125)

                    3. Rinny Iriani DwiPutri (A2.1600126)

                    4. Rizal Galuh Gumilang (A2.1600128)

                    5. Yogi Sugiana (A2.1600144)

                    6. Cecep Suryana (A2.1600032)

                    7. Sholihin Prasetyo (A2.1600131)

0 komentar:

Posting Komentar